DEFINISI DAN BIOLOGI DASAR STEM CELL
Diambil dari BukuStem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis (halaman 2 sampai 12)
Istilah Stem Cell mulai populer digunakan di Dunia Kedokteran sejak tahun 1950-a
Istilah Stem Cell mulai populer digunakan di Dunia Kedokteran sejak tahun 1950-an. Yaitu sejak ditemukannya Sel penyusun sumsum tulang yang mampu membentuk seluruh jenis sel darah dalam tubuh manusia. Selanjutnya, Jenis Stem Sel ini disebut Stem Cell Hematopoietik.
Sesuai dengan kata yang menyusunnya (Stem = Batang), Stem Cell adalah Sel yang menjadi awal-mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme, termasuk Manusia. Layaknya batang pohon yang menjadi tumpuan pertumbuhan ranting dan daunnya. Dalam Bahasa Indonesia Stem Cell disebut juga Sel Punca (Punca = awal mula). Makna yang terkandung dalam Sel Punca semakin diteguhkan dengan penemuan keberadaan Stem Cell pada awal kehidupan manusia, yaitu saat masih Embrio. Hal ini semakin menegaskan bahwa Stem Cell adalah, Sel yang menjadi awal mula terbentuknya 200 jenis Sel yang menyusun tubuh yang terdiri dari > 100 triliun sel.
Terkait dengan hakekatnya, saat ini Stem Cell telah menjadi topik utama pembicaraan banyak ilmuwan, orang medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Betapa tidak ?! Stem Cell dipercaya dapat menjadi jalan keluar dari penyakit Degeneratif Seperti Stroke, Alzheimer, Diabetes Melitus, Aterosklerosis, Infark Miokard, serta banyak penyakit degeneratif lainnya.
Seperti yang telah kita ketahui, hal yang menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif adalah kerusakan Sel-Sel dalam jaringan/organ, sehingga jaringan/organ tersebut tidak lagi berfungsi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kerusakan ini bersifat Ireversible, sehingga obat-obatan yang saat ini tersedia, hanya dapat memperlambat atau mencegah terjadinya kerusakan jaringan/organ yang lebih luas. Layaknya onderdil mobil yang telah rusak dan tidak dapat lagi diperbaiki, satu-satunya jalan yang harus ditempuh tentunya mengganti komponen yang rusak itu dengan komponen baru yang masih berfungsi optimal. Atas dasar inilah, para ahli berpikir bahwa Stem Cell adalah tumpuan terapi kedokteran dimasa yang akan datang.
KARAKTERISTIK STEM CELLBelum berdiferensiasi (Undiferentiated)Stem Cell merupakan Sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi spesifik layaknya sel lainnya pada organ tubuh Sel otot jantung (Kardiomiosit), Neuron dan Sel β Pankreas adalah jenis-jenis sel tubuh yang telah memilki bentuk dan fungsi yang spesifik. Sel-sel tsb secara jelas menjalankan Fungsi dari organ yang dibentuknya. Bentuk sel otot jantung mendukung fungsinya untuk berdenyut. Neuron otak juga memiliki bentuk yang memungkinkannya menghantarkan impuls-impuls saraf, sedangkan Sel β Pankreas terdapat dalam susunan jaringan yang disebut sebagai ”Pulau Langerhans” pada pankreas, yang memproduksi hormon insulin.
Berbeda dengan ketiganya, Stem Cell adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, seperti berdenyut, menghantarkan impuls, menghasilkan hormon, ataupun fungsi lainnya. Bukti ilmiah bahkan menunjukkan bahwa populasi stem cell dalam suatu jaringan matur, tampak sebagai suatu populasi sel inaktif. Yang fungsinya baru dilihat dalam waktu dan kondisi tertentu.Mampu memperbanyak diri(Self Renewal)Stem Cell dapat melakukan replikasi dan menghasilkan sel-sel berkarakteristik sama dengan sel induknya. Kemampuan memperbanyak diri dan menghasilkan sel-sel yang sama seperti sel induknya ini tidak dimiliki oleh sel-sel tubuh lainnya, seperti sel jantung, otak, ataupun sel pankreas. Itulah sebabnya, apabila jaringan dalam jantung, otak maupun pankreas mengalami kerusakan, maka pada umumnya kerusakan tersebut bersifat Ireversibel.
Populasi Stem Cell dalam tubuh terjaga dengan kemampuannya memperbanyak diri sendiri. Kemampuan ini dapat dilakukan berulang kali, bahkan diduga tidak terbatas, selain itu, kemampuan ini juga dipertahankan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Dapat berdiferensiasi menjadi > 1 jenis Sel(Multipoten/Pluripoten)Seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Keberadaan Stem Cell sebagai sel yang belum berdiferensiasi ternyata dimaksudkan untuk menjaga kontinuitas regenerasi populasi sel yang menyusun jaringan dan organ tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan kemampuan stem cell untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel tubuh yang dibutuhkan.
Stem cell bersifat Pluripoten bila mampu berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun, yaitu yang berasal dari ketiga lapisan embrional (ektoderm, mesoderm dan endoderm). Dan Stem cell bersifat Multipoten bila hanya mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan serupa, seperti sel-sel system hematopoietik. Maupun system syaraf.
JENIS-JENIS STEM CELLStem Cell Embrionik (Embryonic Stem Cell)Stem Cell yang didapatkan saat perkembangan individu masih berada dalam tahap embrio. Stem Cell Embrionik merupakan awal dari seluruh jenis Sel dalam tubuh Manusia. Tergolong sebagai stem cell yang bersifat Pluripoten.
Stem Cell dewasa (Adult Stem Cell)
Stem Cell yang ditemukan diantara sel-sel lain yang telah berdiferensiasi, dalam suatu jaringan yang telah mengalami maturasi. Dengan kata lain, Stem cell dewasa adalah sekelompok sel yang belum berdiferensiasi, bahkan kadang ditemukan dalam keadaan inaktif, pada suatu jaringan yang telah memiliki fungsi spesifik dalam tubuh individu.Keberadaan stem cell ini diperkirakan bertujuan untuk menjaga homeostasis jaringan tempatnya berada. Berdasarkan bukti ilmiah yang telah ada, kemampuan diferensiasi stem cell dewasa tergolong Multipoten.
Beberapa contoh alur diferensiasi stem cell dewasa dijelaskan berikut ini :
Stem cell hematopoietik. Mampu berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, seperti : sel darah merah, trombosit, monosit (makrofag), neutrofil, basofil, eosinofil. Limfosit B, limfosit T &Natural Killer (NK) cell. NK adalah sel Pembunuh Kanker.Stem cell jaringan saraf (neural). Mampu berdiferensiasi menjadi tiga golongan utama Sel saraf, yaitu Astrosit, Oligodendrosit, dan Neuron. Selain itu, stem cell jaringan saraf juga mampu berdiferensiasi menjadi kelompok sel saraf yang memiliki aktivitas dopaminergik, sehingga dapat digunakan untuk terapi Parkinson.
Stem cell jaringan kulit. Stem cell yang banyak ditemukan di Stratum basalis epidermis kulit dan dasar folikel rambut ini, mampu berdiferensiasi menjadi keratinosit, dan sel penyusun lapisan epidermis kulit.
Stem cell masenkimal. Mampu berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan berbagai jenis sel penyusun jaringan ikat.
Stem cell jantung. Mampu berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel utama penyusun organ jantung, yaitu endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos.
Khusus Stem Cell Dewasa, walaupun telah disebutkan sebelumnya bahwa potensi diferensiasi yang dimilikinya hanya tergolong Multipoten, namun jurnal-jurnal ilmiah pada beberapa tahun terakhir ini menyatakan bukti dapat terjadinya transdiferensiasi.
Sebagai contoh dari fenomena transdiferensiasi ini adalah :
Stem cell masenkimal ternyata mampu berdiferensiasi menjadi sel-sel saraf.
Stem cell hematopoietik ternyata mampu berdiferensiasi menjadi sel-sel jantung
Dsb
Pada Halaman 32 (disebutkan)
Sekalipun secara logis, Stem Cell Hematopoietik hanya mampu menyelenggarakan fungsi Hematopoiesis dan Imunologis, namun perkembangan ilmiah yang ada menunjukkan potensi Stem Cell Hematopoietik dalam berdiferensiasi menjadi sel-sel somatis diluar jalur Hematopoiesis dan Imunologis, seperti sel syaraf, kardiomiosit, sel otot lurik, sel epitel paru dsb. (Artinya Stem Cell dari sumsum tulang, bisa menjadi sel apapun untuk mengganti sel yang rusak di tubuh kita).
Pada halaman 41 (Tim Dokter berpendapat)
Bila kita pikirkan secara mendalam, mungkin kita dapat menyimpulkan bahwa pada akhirnya hampir setiap orang akan membutuhkan Stem Cell. Alasan dari hal ini adalah karena cepat atau lambat, sel penyusun jaringan/organ tubuh akan mengalami degenerasi, sehingga fungsinya harus digantikan. Setelah membaca seluruh hal yang tertulis sebelumnya tentu kita tahu bahwa harapan terbesar akan regenerasi jaringan/organ tubuh adalah Stem Cell.
Diambil dari BukuStem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis (halaman 2 sampai 12)
Istilah Stem Cell mulai populer digunakan di Dunia Kedokteran sejak tahun 1950-a
Istilah Stem Cell mulai populer digunakan di Dunia Kedokteran sejak tahun 1950-an. Yaitu sejak ditemukannya Sel penyusun sumsum tulang yang mampu membentuk seluruh jenis sel darah dalam tubuh manusia. Selanjutnya, Jenis Stem Sel ini disebut Stem Cell Hematopoietik.
Sesuai dengan kata yang menyusunnya (Stem = Batang), Stem Cell adalah Sel yang menjadi awal-mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme, termasuk Manusia. Layaknya batang pohon yang menjadi tumpuan pertumbuhan ranting dan daunnya. Dalam Bahasa Indonesia Stem Cell disebut juga Sel Punca (Punca = awal mula). Makna yang terkandung dalam Sel Punca semakin diteguhkan dengan penemuan keberadaan Stem Cell pada awal kehidupan manusia, yaitu saat masih Embrio. Hal ini semakin menegaskan bahwa Stem Cell adalah, Sel yang menjadi awal mula terbentuknya 200 jenis Sel yang menyusun tubuh yang terdiri dari > 100 triliun sel.
Terkait dengan hakekatnya, saat ini Stem Cell telah menjadi topik utama pembicaraan banyak ilmuwan, orang medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Betapa tidak ?! Stem Cell dipercaya dapat menjadi jalan keluar dari penyakit Degeneratif Seperti Stroke, Alzheimer, Diabetes Melitus, Aterosklerosis, Infark Miokard, serta banyak penyakit degeneratif lainnya.
Seperti yang telah kita ketahui, hal yang menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif adalah kerusakan Sel-Sel dalam jaringan/organ, sehingga jaringan/organ tersebut tidak lagi berfungsi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kerusakan ini bersifat Ireversible, sehingga obat-obatan yang saat ini tersedia, hanya dapat memperlambat atau mencegah terjadinya kerusakan jaringan/organ yang lebih luas. Layaknya onderdil mobil yang telah rusak dan tidak dapat lagi diperbaiki, satu-satunya jalan yang harus ditempuh tentunya mengganti komponen yang rusak itu dengan komponen baru yang masih berfungsi optimal. Atas dasar inilah, para ahli berpikir bahwa Stem Cell adalah tumpuan terapi kedokteran dimasa yang akan datang.
KARAKTERISTIK STEM CELLBelum berdiferensiasi (Undiferentiated)Stem Cell merupakan Sel yang belum memiliki bentuk dan fungsi spesifik layaknya sel lainnya pada organ tubuh Sel otot jantung (Kardiomiosit), Neuron dan Sel β Pankreas adalah jenis-jenis sel tubuh yang telah memilki bentuk dan fungsi yang spesifik. Sel-sel tsb secara jelas menjalankan Fungsi dari organ yang dibentuknya. Bentuk sel otot jantung mendukung fungsinya untuk berdenyut. Neuron otak juga memiliki bentuk yang memungkinkannya menghantarkan impuls-impuls saraf, sedangkan Sel β Pankreas terdapat dalam susunan jaringan yang disebut sebagai ”Pulau Langerhans” pada pankreas, yang memproduksi hormon insulin.
Berbeda dengan ketiganya, Stem Cell adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, seperti berdenyut, menghantarkan impuls, menghasilkan hormon, ataupun fungsi lainnya. Bukti ilmiah bahkan menunjukkan bahwa populasi stem cell dalam suatu jaringan matur, tampak sebagai suatu populasi sel inaktif. Yang fungsinya baru dilihat dalam waktu dan kondisi tertentu.Mampu memperbanyak diri(Self Renewal)Stem Cell dapat melakukan replikasi dan menghasilkan sel-sel berkarakteristik sama dengan sel induknya. Kemampuan memperbanyak diri dan menghasilkan sel-sel yang sama seperti sel induknya ini tidak dimiliki oleh sel-sel tubuh lainnya, seperti sel jantung, otak, ataupun sel pankreas. Itulah sebabnya, apabila jaringan dalam jantung, otak maupun pankreas mengalami kerusakan, maka pada umumnya kerusakan tersebut bersifat Ireversibel.
Populasi Stem Cell dalam tubuh terjaga dengan kemampuannya memperbanyak diri sendiri. Kemampuan ini dapat dilakukan berulang kali, bahkan diduga tidak terbatas, selain itu, kemampuan ini juga dipertahankan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Dapat berdiferensiasi menjadi > 1 jenis Sel(Multipoten/Pluripoten)Seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Keberadaan Stem Cell sebagai sel yang belum berdiferensiasi ternyata dimaksudkan untuk menjaga kontinuitas regenerasi populasi sel yang menyusun jaringan dan organ tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan kemampuan stem cell untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel tubuh yang dibutuhkan.
Stem cell bersifat Pluripoten bila mampu berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun, yaitu yang berasal dari ketiga lapisan embrional (ektoderm, mesoderm dan endoderm). Dan Stem cell bersifat Multipoten bila hanya mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan serupa, seperti sel-sel system hematopoietik. Maupun system syaraf.
JENIS-JENIS STEM CELLStem Cell Embrionik (Embryonic Stem Cell)Stem Cell yang didapatkan saat perkembangan individu masih berada dalam tahap embrio. Stem Cell Embrionik merupakan awal dari seluruh jenis Sel dalam tubuh Manusia. Tergolong sebagai stem cell yang bersifat Pluripoten.
Stem Cell dewasa (Adult Stem Cell)
Stem Cell yang ditemukan diantara sel-sel lain yang telah berdiferensiasi, dalam suatu jaringan yang telah mengalami maturasi. Dengan kata lain, Stem cell dewasa adalah sekelompok sel yang belum berdiferensiasi, bahkan kadang ditemukan dalam keadaan inaktif, pada suatu jaringan yang telah memiliki fungsi spesifik dalam tubuh individu.Keberadaan stem cell ini diperkirakan bertujuan untuk menjaga homeostasis jaringan tempatnya berada. Berdasarkan bukti ilmiah yang telah ada, kemampuan diferensiasi stem cell dewasa tergolong Multipoten.
Beberapa contoh alur diferensiasi stem cell dewasa dijelaskan berikut ini :
Stem cell hematopoietik. Mampu berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah, seperti : sel darah merah, trombosit, monosit (makrofag), neutrofil, basofil, eosinofil. Limfosit B, limfosit T &Natural Killer (NK) cell. NK adalah sel Pembunuh Kanker.Stem cell jaringan saraf (neural). Mampu berdiferensiasi menjadi tiga golongan utama Sel saraf, yaitu Astrosit, Oligodendrosit, dan Neuron. Selain itu, stem cell jaringan saraf juga mampu berdiferensiasi menjadi kelompok sel saraf yang memiliki aktivitas dopaminergik, sehingga dapat digunakan untuk terapi Parkinson.
Stem cell jaringan kulit. Stem cell yang banyak ditemukan di Stratum basalis epidermis kulit dan dasar folikel rambut ini, mampu berdiferensiasi menjadi keratinosit, dan sel penyusun lapisan epidermis kulit.
Stem cell masenkimal. Mampu berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan berbagai jenis sel penyusun jaringan ikat.
Stem cell jantung. Mampu berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel utama penyusun organ jantung, yaitu endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos.
Khusus Stem Cell Dewasa, walaupun telah disebutkan sebelumnya bahwa potensi diferensiasi yang dimilikinya hanya tergolong Multipoten, namun jurnal-jurnal ilmiah pada beberapa tahun terakhir ini menyatakan bukti dapat terjadinya transdiferensiasi.
Sebagai contoh dari fenomena transdiferensiasi ini adalah :
Stem cell masenkimal ternyata mampu berdiferensiasi menjadi sel-sel saraf.
Stem cell hematopoietik ternyata mampu berdiferensiasi menjadi sel-sel jantung
Dsb
Pada Halaman 32 (disebutkan)
Sekalipun secara logis, Stem Cell Hematopoietik hanya mampu menyelenggarakan fungsi Hematopoiesis dan Imunologis, namun perkembangan ilmiah yang ada menunjukkan potensi Stem Cell Hematopoietik dalam berdiferensiasi menjadi sel-sel somatis diluar jalur Hematopoiesis dan Imunologis, seperti sel syaraf, kardiomiosit, sel otot lurik, sel epitel paru dsb. (Artinya Stem Cell dari sumsum tulang, bisa menjadi sel apapun untuk mengganti sel yang rusak di tubuh kita).
Pada halaman 41 (Tim Dokter berpendapat)
Bila kita pikirkan secara mendalam, mungkin kita dapat menyimpulkan bahwa pada akhirnya hampir setiap orang akan membutuhkan Stem Cell. Alasan dari hal ini adalah karena cepat atau lambat, sel penyusun jaringan/organ tubuh akan mengalami degenerasi, sehingga fungsinya harus digantikan. Setelah membaca seluruh hal yang tertulis sebelumnya tentu kita tahu bahwa harapan terbesar akan regenerasi jaringan/organ tubuh adalah Stem Cell.